Headline

Dagdigdug Balasan Israel ke Iran

Menahan harga BBM dan tarif listrik bakal memperlebar defisit anggaran. Konsekuensi berikutnya tidak selalu harus menambah utang.

Fokus

Zonasi dan Manipulasi Hantui PPDB 2024

Kurangnya sosialisasi dan harmonisasi kebijakan antara Kemendikbud-Ristek dan pemerintah daerah dalam pelaksanaan menjadi pencetus permasalahan dalam proses PPDB.

Dukung UKM Selama Pandemi, Zoho Gelar Edukasi Teknologi secara Daring

Mediaindonesia.com
13/7/2021 15:20
Dukung UKM Selama Pandemi, Zoho Gelar Edukasi Teknologi secara Daring
Zoho gelar edukasi teknologi bertema "Zoho for Remote People Management" secara virtual bagi pelaku UKM di Indonesia.(Ist/Zoho)

INDONESIA  adalah pasar ponsel terbesar ketiga di Asia dengan 93% pengguna mengakses internet dari smartphone mereka rata-rata 5,5 jam setiap hari.

Kecenderungan ke perangkat pintar seluler ini merupakan peluang untuk bagi pelaku UKM di Indonesia, dengan aplikasi berbasis komputasi awan (cloud) untuk memulai perjalanan digital mereka, mulai dari penjualan, keuangan, logistik, e-niaga, hingga kolaborasi web

Menurut Gibu Mathew, VP and GM Zoho Corporation untuk kawasan Asia Pasifik, dunia bisnis telah terdisrupsi dengan cara yang tidak terbayangkan sebelumnya. Jika dibandingkan sektor lain, UKM lebih mampu melewati beban dari masa sulit akibat dampak lockdown dan pembatasan kegiatan.

“Usaha kecil dan mikro telah terkena dampak secara tidak proporsional oleh pandemi. Sekitar 20% hingga 25% tenaga kerja di negara maju akan terus bekerja dari rumah selama rata-rata tiga hingga lima hari seminggu. Angka ini mencerminkan statistik yang lebih dalam, yaitu peningkatan lima kali lipat dalam pekerjaan jarak jauh dibandingkan sebelum pandemi,” tuturnya saat dihubungi di Jakarta, Selasa (13/7).

Menurut Gibu, sangat penting memilih perangkat teknologi yang selaras dengan strategi bisnis yang ditetapkan. 

“Untuk Indonesia, dengan populasi yang lebih besar dan jarak geografis yang signifikan, solusi yang bisa diakses melalui telepon seluler kemungkinan paling cocok untuk operasiobal sehari-hari, dan dengan demikian mudah untuk segera diadopsi oleh karyawan.”

Zoho sendiri, tambahnya, mengedukasi UKM dengan cara memproduksi konten tentang bagaimana teknologi dapat membantu bisnis untuk scale-up dan menyesuaikan diri dengan mode kerja baru.

Bekerja sama dengan Zoho, UKM Indonesia akan dapat mengakses bengkel khusus produk untuk mengoptimalkan penggunaan berbagai alat digital mereka.

Melalui lokakarya seperti, Zoho for Remote People Management, dan Zoho One: Go From Apps to Operating System, UKM di Indonesia tidak hanya dididik tentang pentingnya memiliki perangkat untuk mendukung kerja jarak jauh, tetapi mereka juga tentang cara menggunakannya secara maksimal.

Zoho juga terus mengadakan lokakarya ini dalam bahasa lokal untuk memberikan bantuan kepada pasar yang lebih luas. 

“Sebelum pandemi, kami mengadakan konferensi pengguna, pertemuan komunitas, dan webinar untuk berinteraksi dengan pelaku usaha dan berbagi pembelajaran kami. Namun saat ini diselenggarakan secara daring.” 

Mengingat bagaimana pandemi bergerak menjadi endemik, kolaborasi jarak jauh akan menjadi norma baru bagi bisnis.

Gibu mencontohkan penggunaan aplikasi berbasis cloud seperti Zoho Bigin yang bisa membantu UKM membina hubungan pelanggan mereka setelah pulih dari dampak pandemi dengan memungkinkan semua anggota tim mengetahui tahap apa yang sedang dilakukan pelanggan dan tugas yang perlu dilakukan dipertunjukkan.

“Peningkatan tenaga kerja jarak jauh dibandingkan sebelum pandemi tidak hanya mencerminkan manfaat dari berinvestasi pada aplikasi untuk bekerja jarak jauh di masa depan, tetapi juga kebutuhan untuk evolusi di sepanjang jalan,” jelas Gibu. 

Dengan sumber daya yang terbatas, UKM tidak mungkin membangun solusi di lokasi mereka sendiri. Namun mereka memiliki keuntungan sekarang dengan memanfaatkan solusi cloud terintegrasi sebagai pendekatan terbaik untuk melompati tren teknologi lama dan mengejar yang baru.

Platform software as a service (SaaS) saat ini tersedia untuk membantu UKM dalam mendigitalkan interaksi pelanggan, akuntansi, penjualan, dan manajemen proyek. 

“Kami memiliki berbagai solusi terintegrasi, UKM akan memiliki fleksibilitas untuk mengadopsi solusi saat kebutuhan muncul tanpa perlu investasi awal yang signifikan," jelasnya.

"Kemampuan dan pengetahuan adalah faktor lain yang berbeda dari satu bisnis ke bisnis lainnya, sangat penting bahwa jumlah pelatihan yang tepat diinvestasikan, untuk memberi karyawan keterampilan digital yang diperlukan untuk memanfaatkan solusi,” tutupnya.(RO/OL-09)


 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya